
Keterbatasan gerak si ekor panjang

Ayam bangsawan membutuhkan punggawanya.
Kami menemani Pak Kubota selagi dia mengambil seekor ayam jenis Shiro-Onaga putih untuk diajak jalan-jalan dihalaman belakang rumahnya.Beliau membopong ekor ayam itu yang panjangnya 25 kaki seperti punggawa yang mengikuti kemana rajanya berjalan, guna melindungi bulu-bulu ekor tersebut agar tidak tersangkut diantara batu-batu tajam.Di gedung Onagadori Center Pak Kubota memperlihatkan kepada kami penyimpanan telur-telur Onagadorinya, yang anehnya untuk setiap pejantan si betina akan memproduksi 2 betina.Telur-telur ini lebih kecil dibanding telur ayam biasa, yang mana sangatlah sulit untuk ditetaskan.Saya merasa sangat tersanjung ketika si pemilik memberi 30 telurnya untuk dibawah ke Amerika Serikat.Hikayat Onagadori di Jepang dimulai 200 tahun lalu, saat ayam khusus ini dikembang biakkan dari ayam lokal.Arak-arakan kebesaran feodal pada abad ke17 tampaknya memacu perkembangan setiap tahun tuan-tuan tanah harus melayani sebagai pembantu pribadi untuk shogun, hidup dengan istri mereka dan anak-anaknya di istana.Para punggawa pembawa tombak membawa senjata yang didekorasi dengan indah memimpin iring-iringan rombongan ke Edo (sekarang Tokyo).Bangsawan Yamanouchi, tuan tanah kedua dari daerah Kochi, mencari patokan penanda yang lain dari yang lain,menginginkan bulu si ekor panjang. Dia memerintahkan penghargaan bagi ayam berekor panjang, dan menyuruh anak buahnya membuat hiasan dari bulu si ekor panjang bagi ujung pisau tombak seremonialnya.Yang dianggap sebagai pengembang sebenarnya dari si ekor panjang adalah Riemon Takechi,yang hidup sekitar 1655 dalam pemerintahan bangsawan Yamanouchi.Sebuah monumen patung terbuat dari batu dari Takechi berdiri dekat rel kereta api listrik antara Kochi dan Nankoku.Dua ekor ayam berekor panjang dipahat disisinya menghadap ke arah kereta yang lewat.
Takechi menyibukkan diri dengan membiakkan ayam sehingga mempunyai ekor yang panjang.
Bulu ekor ayam ekor panjang di abad ke 17 kemungkinan adalah varitas Shokoku tidak lebih panjang 3 kaki.Jenis Shokoku adalah salah satu varitas yang masih bertahan keberadaannya yang lainnya varitas Minohiki,Totenko,Kuro Gashiwa,dan Ohiki - semua memiliki gen untuk memanjangkan ekornya.Tetapi unggas-unggas ini berganti bulu setiap tahunnya, dan demikianlah tidak sanggup menyamai Onagadori asli ,yang bisa mempertahankan ekor yang sama sepanjang hidupnya.
Bertahan hidup walaupun terancam oleh perang

Baru kemudian tahun 1923 pemerintah Jepang melindungi unggas ini dengan menjadikannya sebagai obyek Pelestarian Alam.Masa-masa kekacauan akibat Perang Dunia II hampir saja memusnahkan unggas ini , tetapi kemudian asosiasi pelestarian dibangkitkan kembali,dan sebuah peraturan pemerintahan tahun 1952 mengaangkat Onagadori sebagai sebuah Obyek Spesial Pelestarian Alam.
Hari ini populasi unggas berekor panjang di Jepang tampak disan sini, walau diseantero negri tidak lebih dari dua lusin para penggemar dan peternak unggas ini.Pengembangbiakan unggas ini terkonsentrasi di kawasan Kochi dan sekitar daerah Ise untuk bertemu dengan Motokaka Kawanami(hal.berikut), yang memelihara Onagadori dengan tujuan utama mencapai panjang ekor secara maksimum (hal.845 dan 854).Beliau dengan bangga memperlihatkan jenis merah dan hitam Akazasa yang megah.
"Saya memiliki stok yang sangat sedikit,"pak Kawanami menjelaskan.Tahun lalu dengan jumlah stok ini saya hanya mendapatkan 15 telur dan hanya bisa mendapat dua betina untuk diternakkan."
Akhirnya , di kota Nagoya, kami mengunjungi rumah apartemen Bu Isamu Kawamura, yang memelihara unggas berekor panjang ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mereka di depan para juri pertandingan-seperti warna helai bulu,tipe gelombang ekornya dan ukuran tubuh ayam tersebut.
Pak Kawamura sedang di kantor saat kunjungan kami tersebut,tetapi bu Kawamura sempat menunjukan ketiga kotak tempat ayam , yang dengan jenius diletakkan di bagian belakang flat mereka yang sempit.Pada waktu itu dua ayam jenis putih dan hitam Shirafuji tampak ada disana(gambar bawah).
Selagi kami mencicipi teh hijau di ruang tamu ,lima ayam yang telah diawetkan memandang ke arah kami.Piala-piala yang dimenangkan oleh unggas-unggas ini dipamerkan dalam sebuah almari yang sudah hampir penuh , dan sebuah sanjak yang memenangkan perlombaan sajak tingkat nasional tergantung di dinding.
"Apa para tetangga ada yang keberatan mengenai anda memelihara unggas di rumah susun ini?" saya menanyakan kepada Bu Kawamura.
"Tidak, mereka sangat pengertian.Mereka tahu bahwa saya dan suami saya sangat menyukai ayam-ayam ini. Tapi kami kuatir suara kokok mereka saat fajar akan menggangu tetangga disekitar kami."
Setelah 5 minggu di Jepang, saya terbang kembali ke Amerika dengan 30 telur Onagadoriku yang dibungkus dalam stereofoam.
Sekarang, di laboratorium Universitas Kalifornia di kota Davis 15 ayam telah menetas dari telur-telur itu anak ayam yang berpotensi bagi suatu riset penelitian.
Hippokrates di abad ke lima sebelum masehi mengemukakan ilmu pengetahuan mengenai embiriologi dengan beberapa deduksi yang dibuatnya berdasar penelitian dari embiro ayam.Percobaan transplantasi ayam oleh Berthold tahun 1849 adalah awal sebuah bidang ilmu yang rumit disebut endokrinologi, dan eksperimen Peyton Rous dengan ayam tahun 1911 yang pertama mendemonstrasikan peranan sebuah virus dalam penyakit tumor.
Si ekor panjang bisa juga memberikan suatu konstribusi bagi ilmu pengetahuan.
Para peneliti masih perlu banyak mempelajarinya
Banyak pertanyaan yang masih belum terjawab.
Bagaimana sel spesial di folikel bulu Onagadori merespon hormon-hormon yang bersirkulasi di darah ayam?
Apakah yang akaan terjadi dengan sel-sel spesial ini jika mereka transplantasikan di jaringan ekor embrio dari ayam betina atau ayam jantan lokal?
Proses perubahan bentuk bulu ayam-gugurnya secara periodik dari bulu ekor-masih menyodorkan teka-teki utama mengenai fisiologi ayam.
Saya percaya kita harus melakukan usaha keras untuk menyelamatkan semua varitas ayam berekor panjang sehingga gen ayam tersebut dapat dilestarikan bagi keturunan dimasa mendatang.
Sementara ini, penghargaan utama bagi pelestarian dan pengembangan ayam berekor panjang jatuh pada para penggemar ayam ini di Jepang.
Melewati usaha mereka dengan tekun merawat Ayam Onagadori, jenis ini akan terus berjaya-bahkan mempesona-para wisatawan yang bersusah payah meluangkan wakunya untuk melihat ayam yang berdiri megah ini dengan ekornya yang sangatlah panjang.
Source : Frank X Ogasawara Ph.D Photographer Eiji Miyazawa, Black Star
Info Update mngenai Ayam Onagadori Klik DiSINI